Senin, 29 Agustus 2011

Kenapa (lebaran) kita berbeda?

Lagi-lagi, yah untuk kesekian kali perbedaan Idul fitri terjadi. Dan seperti biasa, meski digembar-gemborkan jangan ada saling menganggap salah, pembicaraan yang mengarah ke MEMBESAR-BESARKAN perbedaan terjadi tanpa terbendung. Mending kalau Cuma berhenti di pembicaraan, kebanyakan berlanjut ke memaksa untuk ikut dengan pendapat kelompoknya (yg paling betul tentunya).
Jadi ingat kisah Rasul yang pasca perang ahzab bersabda “ La Tusolliina ahadun Al ‘Asro illa fi bani quraidzoh” janganlah kalian solat asar kecuali di bani quraidzah!. Ternyata, sebelum sampai di bani Quraidzoh para sahabat membincangkan waktu salat asar yang akan habis, yang kemudian sebagian mereka memutuskan untuk salat asar meski belum sampai di bani quraidzah karena mereka meyakini perintah rasul tadi ada karena Rasul menganggap waktu salat asar belum habis saat sampai di bani quraidzah, sedangkan kenyataan waktu salat asar akan habis. Seperti layaknya manusia, mereka (yang salat dan yang tidak) saling merasa pendapat mereka yang paling betul (yg tentunya menyalahkan pendapat yang lain). Kemudian hal itu diadukan pada Rasul dengan harapan Rasul akan memutuskan mana yang betul, tp, ternyata rasul hanya diam dan meninggalkan mereka.
Tentang idul fitri, sebenarnya, ada satu pegangan yang dibuat acuan semua umat muslim, yaitu hadits “Shumuu liru’yatihi wafthiruu liru’yatihi, alhadits” {Berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah (lebaran) karena bulan}. Nah, memahami lafal hadits itu, ada yang memahami bulan harus terlihat betul-betul baru bisa lebaran, dan ada juga yang memahami hadits itu dengan berlebaranlah kalau sudah tahu bulan sudah ada(meski belum terlihat).
Nah, aliran pertama itulah yang dipegang NU dan pemerintah dengan istilah Imkanur Ru’yahnya dan aliran pertama dipegang oleh Muhammadiyah Dll dengan “wujud hilal hakiki”nya. Urusan mana yang benar, kelihatannya bukan urusan kita. Persoalannya, buat apa ada pemerintahan Indonesia kalau tidak untuk ditaati?

1 komentar:

  1. paragraf terakhir salah ketik,harusnya aliran kedua dipegang oleh muhammadiyah.....dst.

    BalasHapus

Langganan Artikel

Recent Posts